Karena kelalaian akuntansi sifatnya tidak disengaja dan standard akuntansi
pun memberikan “ruang” untuk memperbaikinya, maka tipe kesalahan ini tidaklah
terlalu patut untuk dirisaukan. Yang menjadi masalah saat ini adalah kesalahan
akuntansi yang disengaja (fraud) yang selanjutnya akan kita
sebut sebagai kesalahan akuntansi. Berdasarkan tipe transaksinya, kecurangan
akuntansi dapat dibagi menjadi: menjual lebih banyak (selling more),
pembebanan lebih sedikit (costing less), memiliki lebih banyak (owning
more), memiliki lebih sedikit (owning less), menyajikan lebih
baik (presenting it better) dan tipe lain kecurangan akuntansi (others)
Kesalahan Akuntansi
Kesalahan pencatatan akuntansi juga bisa dikategorikan menjadi 2: kelalaian
dan kecurangan. Kelalaian (error) mengacu pada kesalahan
akuntansi yang dilakukan secara tidak sengaja diakibatkan oleh salah
perhitungan, salah pengukuran, salah estimasi serta salah interpretasi standar
akuntansi. Kategori kedua, kecurangan (fraud) mengacu kepada
kesalahan akuntansi yang dilakukan secara sengaja dengan tujuan meyesatkan
pembaca/pengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan dengan motivasi
negatif guna mengambil keuntungan sebagian pihak. Singkatnya, kedua kategori
kesalahan akuntansi di atas dibedakan oleh motif tujuannya, apakah sengaja (unintentional) atau
sengaja(intentional).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar